Skip to main content

Featured

Jok Motor Hingga Sofa Rumah Penuh Cakaran Kucing, Ini Solusi dan Tata Cara Mengatasi Kucing Aktif Yang Suka Mencakar Perabot Di Rumah

Mempunyai hewan jenis peliharaan kaya kucing yang aktif, terkadang bisa menjadi hiburan tersendiri maupun teman bagi penghuni rumah.  Jika kucing yang sedang aktif aktifnya, pemilik kucing juga harus siap dengan segala tingkah lucunya, termasuk mencakar benda-benda sekitar. Jika sedang aktif hewan jenis kucing memang suka lucu dan mengaruk permukaan benda didepannya yang menurutnya gemes. Tanda kucing suka mencakar saat bermain, salah satunya untuk mempertajam kuku dan meninggalkan jejak di wilayahnya atau teritori. Tinggkah laku kucing tersebut, tentunya bisa membuat seisi rumah berantakan dan perabotan disekitar kucing pasti rusak jika tidak segera dialikan caranya. Solusi dan Tata Cara Mengatasi Kucing Aktif Yang Suka Mencakar Perabot Di Rumah. Berikut dibawah dijelaskan, bagaimana cara untuk bisa mengatasi dan dilakukan agar barang-barang tidak rusak karena dicakar kucing. Dikutip dari washington post, Npr, dan berbagai media di eropa. Serta american society for the prevention...

Mintos dan Fakta Bulu Kucing Dan Ibu Hamil, Apakah Dapat Menimbulkan Berbagai Penyakit?


Sisi keindah kucing selain imut dan lucu ternya perlu juga kita waspada terhadap kucing peliharaan.

Apakah kucing berbahaya saat kita peliharaa, tentu ada bahayanya? Ya, bulu kucing bisa berbahaya dan menyebabkan masalah kesehatan.

Terutama bagi orang yang memiliki alergi (penyakit gatal) atau sistem kekebalan tubuh lemah.

Media penyebaran dan penularan bakteri, parasit jahat berasal dari bulu-bulu kucing yang rontok dan salah satu faktor utama penyebaran penyakit.

Dan penyakit jamur yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, seperti penyakit cakar kucing, toksoplasmosis, dan kurap. 


Berikut ini adalah beberapa bahaya yang perlu diwaspadai terkait bulu kucing.

1. Alergi Kulit.

Dapat memicu penyakit reaksi alergi pada sebagian orang terjadi biasanya bulu kucing yang terkontaminasi air liur, air kencing kucing.



Penyakit yang bisa ditularkan berupa pilek, bersin, mata gatal, ruam, atau bahkan serangan asma bagi penderita asma. 


2. Penyakit Yang Ditularkan Oleh Bulu Kucing.

a. Toksoplasmosis.

Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang terdapat pada kotoran kucing dan bisa menempel pada bulu kucing. 

b. Penyakit Cakar Kucing.

Bakteri nartonella henselae yang disebabkan oleh bakteri ini, dapat ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau bulu kucing yang terkontaminasi. 

c. Kurap Gatal Pada Kulit.

Infeksi jamur yang dapat menular dari kucing ke manusia melalui bulu atau kontak langsung. 

d. Infeksi Campylobacter.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat dan ditemukan pada kotoran kucing dan menular ke manusia melalui bulu atau kontak langsung. 


3. Risiko Penyakit Bagi Ibu Yang Sedang Hamil.

1. Ibu hamil perlu lebih berhati-hati karena toksoplasmosis dapat membahayakan janin, menyebabkan kelahiran prematur, cacat lahir, atau bahkan keguguran. 

2. Kontak langsung dengan kotoran kucing atau bulu kucing yang terkontaminasi harus dihindari. 


4. Pemicu Asma Atau Serangan Pada Pernafasan.

1. Media pada bulu kucing dapat memperburuk penderita sakit asma dan gejala lain berupa alergi disebabkan bulu dari kucing. 


Tapi Semua Dapat Diencegahan Dengan Cara-cara Berikut.



1. Jaga Kebersihan Kandang Dan Kucing Sendri.

Cuci tangan setelah menyentuh kucing, bersihkan kandang dan perlengkapan kucing secara rutin, serta hindari kontak langsung dengan kotoran kucing. 

2. Periksa Kesehatan Pada Kucing Peliharaan.

Vaksinasi dan pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk memastikan kucing bebas dari penyakit. 

3. Batasi Ruang Lingkup Atau Area Pada Kucing.

Batasi area tempat kucing berkeliaran di dalam rumah, terutama kamar tidur. 

4. Hindari Tidur Bersama Kucing Saat Tidur.

Untuk mengurangi berbagai risiko kontak langsung dengan bulu kucing, terutama bagi penderita alergi atau ibu hamil. 

5. Gunakan Masker Dan Sarung Tangan.

Saat membersihkan kandang kucing atau berinteraksi dengan kucing, gunakan masker dan sarung tangan untuk mengurangi risiko paparan. 


Jika anda pada saat memelihara kucing dan memiliki kekhawatiran tentang bahaya bulu kucing, konsultasikan dengan dokter pakar hewan atau dokter hewan untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

Comments